Kamis, 20 Juli 2017

UPDATE HARGA


PRICE LIST HARGA
KENCANA QUAIL FARM



Kita bagi daging ke yg Standard (90gram up), Premium (120 gram up) dan Super (140 gram up).

Tapi yg super agak jarang. Sulit kontinyu.

Harga Reseller (minimal 50 ekor)
Standar : 7000/ekor
Premium : 8000/ekor
Super : 9000/ekor

Harga konsumen :
Standar : 10.000/ekor
Premium : 11.000/ekor
Super : 12.000/ekor

Adalagi puyuh Bangkok yg sulit diternakannya. Bobotnya 180 gram up.

Ini juga tp jarang banget. Harga 15.000 utk konsumen. Reseller 12.000

Harga puyuh ungkep (Standar)
Konsumen : 12.000/ekor
Reseller : 8.000/ekor

Harga puyuh goreng (plus sambel+lalapan)
Konsumen : 18.000/ekor
Reseller : 15.000/ekor

Harga paket nasi+puyuh goreng sambal hijau/merah+lalapan.
Konsumen : 20.000/ekor
Reseller : 18.000/ekor

Telur puyuh
Harga konsumen : 300/butir
Harga Grosir : 280/butir (Min.1000 butir)

Bibit puyuh usia 30 hr hidup : 10.000/ekor

DOQ puyuh betina 1 hr: 3000/ekor
DOQ puyuh jantan 1000/ekor

Kandang puyuh : 750rb/pcs (kapasitas max 200 ekor)

Kotoran puyuh : gratis

Mesin tetas : tergantung kapasitas
CP : Verry Aria Firmansyah
085795746521 (WA)

Minggu, 05 Maret 2017

CARA SEDERHANA MEMBASMI VIRUS FLU BURUNG DENGAN PEMUTIH PAKAIAN

CARA SEDERHANA MEMBASMI VIRUS FLU BURUNG DENGAN PEMUTIH PAKAIAN


Sejak awal kemunculannya di tahun 2003, penyakit Flu Burung telah banyak menimbulkan kerugian bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza tipe A dengan subtipe H5N1 ini mampu membunuh unggas yang terinfeksi dalam waktu singkat, serta diduga mampu menimbulkan infeksi pada manusia.

Pemberitaan media yang menerangkan mengenai kemungkinan terjadinya penularan ke manusia, serta banyaknya korban suspect infeksi Flu Burung di berbagai rumah sakit referensi, menimbulkan keresahan bagi masyarakat luas terutama bagi para pekerja yang berhubungan dengan sektor peternakan unggas.

Diketahui telah terjadi beberapa gelombang wabah virus influenza tipe A di Indonesia, yaitu serangan virus H5N1 pada ayam, H1N1 pada babi (yang kemudian diganti penamaan nya oleh WHO sebagai Flu Meksiko tipe A), H5N1 (clade 2.3.2) pada bebek, dan H7N1 pada burung hias. Seluruh virus influenza  tersebut memiliki kesamaan yaitu :
Termasuk dalam influenza tipe A
Memiliki protein H (hemaglutinasi) dan N (neuraminidase) sebagai protein luar
Memiliki amplop (selubung luar yang menutupi struktur utama virus) berupa lipoprotein (lemak dan protein)
Virus adalah mikroorganisme yang unik, karena tidak mampu hidup dan ber reproduksi secara mandiri seperti mahluk hidup yang lain.

Virus influenza tipe A sama seperti virus pada umumnya yang memerlukan sel mahluk hidup agar dia mampu ber replikasi (memperbanyak diri), oleh karena itu mereka memerlukan sel-sel saluran respirasi atas yang sesuai dengan reseptor permukaan virus.

Meskipun demikian virus influenza ini juga memiliki kemampuan untuk bertahan hidup selama beberapa saat di lingkungan luar sebelum menginfeksi mahluk hidup, umumnya material virus influenza tipe A ini, terdapat dalam jumlah banyak di lapisan tanah, kotoran ayam, atau tempat-tempat yang lembab dan tidak terekspos secara langsung oleh sinar matahari.

Kemungkinan penularan virus dapat terjadi lewat kontak langsung dengan unggas yang telah terinfeksi melalui lendir, droplet, konjungtiva, dan kotoran/feses. Penularan tidak langsung dapat terjadi melalui udara, debu, tanah, atau peralatan kandang yang telah terkontaminasi virus.

Salah satu usaha strategi nasional dalam pencegahan dan pengendalian penyakit flu burung di Indonesia adalah dengan memutus mata rantai penyebaran virus sedini mungkin serta melakukan tindakan pengendalian pada daerah yang terjangkit melalui program biosecurity.

Desinfeksi, yaitu proses yang ditujukan untuk mematikan organisme yang berbahaya merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam sebuah program biosecurity.

Untuk membunuh virus diperlukan agen desinfektan dengan kemampuan virusidal (membunuh virus) yang efektif, dengan lama waktu kontak dan konsentrasi desinfektan sebagai parameter.

Viru flu burung sangat peka terhadap desinfektan berbahan aktif fenol, klorin, etanol, aldehid,  ammonium kuartener, dan iodin. Klorin dalam bentuk cairan disebut sebagai sodium hipoklorit, yaitu senyawa aktif yang terdapat di dalam produk pemutih pakaian komersial dengan konsentrasi antara 5-15%.

Produk pemutih pakaian ini banyak dijual di pasar umum serta sangat mudah di beli oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Kemasan terkecil dari produk-produk pemutih pakaian ini adalah dalam bentuk sachet 35 ml seharga Rp. 500,- dan tersedia di hampir semua warung-warung kecil di seluruh wilayah di Indonesia.

Pada tahun 2013 telah dilakukan penelitian antara BBALITVET dengan Universitas Pancasila mengenai efektifitas virusidal penggunaan sodium hipoklorit. Penelitian ini adalah bagian dari skripsi Nabila Alif Malinda Juki, S.Farm dan Ratna Widianingsih, S.Farm, dengan dosen pembimbing Dr. Dian Ratih L, M. Biomed, Apt. dari fakultas farmasi, dan Drh. Moh Indro Cahyono dari laboratorium virology BBALITVET sebagai peneliti pembimbing.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai cara pencegahan dan penanggulangan virus Flu Burung yang mudah serta ekonomis dengan pengaruh yang signifikan terhadap virus penyebab penyakit Flu Burung (H5N1) di Indonesia.

Virus yang digunakan dalam penelitian sederhana ini adalah virus lapang yang telah di isolasi dari daerah wabah di Jawa Barat pada tahun 2013. Virus Flu Burung di pertemukan dengan produk pemutih pakaian yang mengandung Sodium Hipokolrit komersil, serta diencerkan sesuai dengan saran takaran pada petunjuk kemasan dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman penggunaan desinfektan di lapangan.

Pemutih pakaian dengan konsentrasi Sodium Hipoklorit 4,2 % diencerkan menggunakan air aquadestilata dengan perbandingan 1:10 sehingga mencapai konsentrasi 0,42%.

Langkah berikutnya adalah mencampur desinfektan dengan virus Flu Burung dengan waktu kontak selama 3, 5, dan 10 menit.

Virus yang telah mengalami kontak dengan desinfektan kemudian disentrifugasi serta difilter dengan filter ukuran 0,25 mikron untuk memisahkan partikel desinfektan dengan virus, dan disuntikkan ke telur berembrio berumur 9 hari serta dilakukan pengamatan selama 5 hari. Sebagai tambahan, protokol pengujian efek virusidal desinfektan ini merupakan protokol pertama di Indonesia yang ditemukan oleh Drh. Didik Tulus Subekti, M.si, Drh. Harimurti Nuradji, PhD., dan Drh. Moh Indro Cahyono sebagai peneliti di BBALITVET.

Telur berembrio yang disuntik dengan virus Flu Burung telah mengalami kontak selama 3,5, dan 10 menit tetap hidup selama masa inkubasi 5 hari, sedangkan telur berembrio yang disuntik virus Flu Burung tanpa desinfektan semuanya mati dalam waktu 24-72  jam.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Sodium Hipoklorit dari produk pemutih pakaian mampu membunuh virus Flu Burung dalam waktu 3 dengan pengenceran 1:10 menggunakan air.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa virus Flu Burung yang termasuk virus influenza tipe A, apapun subtype nya baik H5N1, H1N1, ataupun H7N1 selama masih memiliki amplop LipoProtein mampu dibunuh dan dibasmi menggunakan produk pemutih pakaian komersil, yang mudah dan diperoleh dengan harga murah, serta penggunaan yang sederhana.

Informasi mengenai aplikasi desinfektan komersil ini dapat dengan mudah diterapkan di masyarakat untuk desinfeksi lantai, dinding, penyemprotan spray pada kandang ayam maupun pada lokasi-lokasi wabah Flu Burung di seluruh tempat di Indonesia.

Kesadaran masyarakat akan kemampuan mandiri dalam membunuh virus Flu Burung akan sangat membantu pemerintah Indonesia dalam program pemberantasan flu Burung di Indonesia serta melindungi peternak unggas dari kerugian akibat kematian ribuan ternak unggas dan juga mampu menghindari terjadinya korban suspect Flu Burung pada manusia yang selama ini telah menimbulkan kepanikan di masyarakat. Terima kasih, semoga bermanfaat

Oleh Drh. Moh Indro Cahyono

Jumat, 20 Januari 2017

Diskusi dengan salah satu peternak yang terkena kematian, indikasinya Flu Burung

Peternak XXXX
Boss,minta saran dan solusinya kenapa ya dalam sehari mati sampai angka 25 trjadi baru 2 hari ini.




Peternak Puyuh Bogor
Kena virus itu mas, segera afkir aja.

Peternak XXXX
Sayang Boss... Berternak baru brjalan 3Bulanan.

Peternak Puyuh Bogor
http://puyuh-bogor.blogspot.co.id/2015/04/banyak-unggas-mati-mendadak-jangan.html
Kalau sdh mewabah akan menular mas.

Peternak XXXX
Barangkali ada pencegahan Boss?

Peternak Puyuh Bogor
Tapi kalau mau diusahakan, sy kasih tipsnya
Kalau pencegahan itu saya kasih link dari Blog saya

Peternak XXXX
Kandang ada 2 jalur. Yg sebelah baik2 aja...cuma Rak yg itu total mati lalu merambat ke rak satunya
Boleh Boss.. Mohon di info dan bagi kan ke kami yg msh pemula Tips2nya

Peternak Puyuh Bogor
Kematian puyuh mendadak sudah mulai mewabah. Dari Cirebon, Palembang, Cianjur, Tangerang, Bogor sudah ditemukan beberapa kasus. Tentunya diawali dengan kematian ayam di peternakan sekitar. Untuk para peternak puyuh. Mohon waspadalah. Perkuat biosecuritas. Sedang pergantian musim. Sehingga bakteri dan virus banyak berkembang biak. Dan karena matahari yang tidak langsung tembus ke kandang, dikarenakan hujan atau mendung. Maka bakteri dan virus tersebut masuk ke kandang. Jaga kebersihan kandang, semprot disinfektan sesering mungkin, jaga kebersihan peralatan kandang, pisahkan puyuh yang sakit, ketika cuaca mendukung jemur puyuh atau kandang yang terindikasi kena penyakit. Entah itu ND, AI, maupun IB

Peternak Puyuh Bogor
Yang satu rak itu akan mati semua. Virusnya biasanya ada lendir di mulut dan hidung mas. Cek deh
Virus tsb akan mudah menularkan ke kawan2nya ketika puyuh lainnya menghirup si lendir di bakteri tsb. Saat minum dan makan bersama, lendir akan menempel di air dan pakan, kemakan temannya maka temannya tak lama akan mati

Peternak XXXX
Benar sekali Boss! Di mulut keluar lendir...

Peternak Puyuh Bogor
Untuk itu pisahkan segera mayat2 puyuh yang ada. Kemudian bakar atau rebus 100 derajat celcius lalu kubur. Jauhkan kandang atau lantai yang masih belum terkena virus. dari yang sudah tertular virus

Peternak XXXX
Hari ini 70 ekor mati... Sudah 4 hari ini angka kematian makin byk Boss!
Oya,berarti kejadian adanya Virus ini dari Cirebon,Palembang dll sudah mulai dari kapan Boss?

Peternak Puyuh Bogor
Yang sudah tertular virus keluarkan, jemur. Semprot pakai disinfektan dan air deterjen semprot ke seluruh isi kandang. Kotoran juga menyebabkan penularan virus. Bersihkan kotoran, lalu cuci pakai deterjen. Semprot disinfektan, jemur. Karena virus flu burung akan mati terkena sinar matahari langsung

Peternak Puyuh Bogor
2 pekan ini. Sebenarnya dari china. Ada linknya
https://health.detik.com/read/2016/12/25/060236/3380141/763/flu-burung-mewabah-di-china-dua-orang-dilaporkan-meninggal-dunia


Peternak XXXX
Waduuuh...sedih sekali Boss. Kami baru berternak berjln 3Bulanan. Baru 4 hari ini kematian bgtu byk...
Terima kasih banyak..atas informasinya. Tadi link pencegahan virus ga bs kebuka

Peternak Puyuh Bogor
Bs kok http://puyuh-bogor.blogspot.co.id/2015/04/banyak-unggas-mati-mendadak-jangan.html
Coba klik lagi. INi ujian mas. Memang beternak learning by doing Jangan putus asa. Maju terus....

Peternak XXXX
Alhamdulillah sdh bs kebuka dan saya baca. Ya Allah...ternyata kami masih diluar kemampuan yang ada di artikel.Semuanya sangat sulit kami praktekan mengingat byknya org keluar msk kandang ingin melihat dll. Kami merasa ga enakan..jiklo ada tetangga yg mau lihat...
Ini semua jd pembelajaran utk kami yg pemula... Trims byk ya Boss!

Peternak Puyuh Bogor
Iya, itu hampir dipastikan ada yang bawa penyakit ke kandang.
Terutama yang nginjek kotoran ayam atau habis dari kandang ayam yang terinfeksi virus

Peternak XXXX
Bisa jadi seh... Tapi kejadian ini terjadi setelah minggu lalu di sekitar kandang trjadi Banjir Bandang. Lalu 3 hari kemudian trjadi kematian yg bukan sewajarnya.

Peternak Puyuh Bogor
iya
Sy jadikan pembelajaran utk peternak lain yah mas, kasus ini. Sy share di blog tanpa menyebutkan nama

Peternak XXXX
Iya Boss...sangat2 menyedihkan. Dua bulan pertama kami senang bgt telor lancar... Permintaan dr toko2 byk..
Tapi...sekarang???

Peternak Puyuh Bogor
Mulai lagi mas.
Sy usul mulai dari breeding atau penetasan


Pendapat pribadi, sumber penyakit flu burung akhir2 ini

Ini pendapat pribadi, tapi saya yakin kematian unggas akhir2 ini. Sedikit banyak pengaruh dari negara lain yang banyak datang ke negeri kita.

https://health.detik.com/read/2016/12/25/060236/3380141/763/flu-burung-mewabah-di-china-dua-orang-dilaporkan-meninggal-dunia

Beijing, Wabah flu burung (avian influenza) yang menyerang Asia Timur sudah memakan korban jiwa. Dua orang di China dilaporkan meninggal setelah terinfeksi flu burung.

Juru bicara otoritas kesehatan China, Mao Qunan, mengatakan dua orang yang meninggal berasal dari Provinsi Anhui. Wabah flu burung H7N9 diketahui menyerang Anhui sejak 8 Desember 2016 lalu, yang membuat ribuan unggas dimusnahkan di provinsi tersebut.

"Laporan saat ini menyebut ada 7 orang yang terinfeksi flu burung, dan dua di antaranya meninggal dunia. Sampai saat ini kasus hanya terjadi di Anhui. Namun jika wabah ini membesar dan skalanya meningkat, kami akan memberikan perhatian tambahan," tutur Mao, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Waspada Flu Burung, Korea Selatan dan Jepang Musnahkan Hampir 20 Juta Unggas

Kematian dua orang tersebut merupakan babak baru dari wabah flu burung yang merebak sejak musi dingin. Hongkong, Shanghai dan kota-kota besar lainnya sudah mendapat laporan soal infeksi flu burung ke manusia, namun belum ada yang dilaporkan meninggal.

Virus H7N9 sendiri merupakan virus yang sulit menular dari manusia ke manusia. Hal ini membuat otoritas China masih memprioritaskan penghentian perdagangan unggas dan pemusnahan unggas yang tergolong berisiko terinfeksi flu burung.

Sebelumnya diberitakan, Jepang dan Korea Selatan juga menghadapi wabah flu burung terburuk sepanjang sejarah. Flu burung diketahui menginfeksi unggas di peternakan melalui burung-burung liar yang bermigrasi.

Kementerian Pertanian Korea Selatan pada Senin (19/12) lalu mengatakan sekitar 2,4 juta unggas sudah dimusnahkan. Sehingga total sudah ada 18,4 juta unggas yang dimusnahkan sejak wabah flu burung terjadi pada pertengahan bulan November lalu.

Selain Korea Selatan, negara tetangganya Jepang juga mengalami wabah yang sama. Otoritas Jepang baru saja memusnahkan sekitar 210.000 ayam dari sebuah peternahan di kota Shimizu, sebelah utara pulau Hokkaido. Sejak wabah menyerang di awal November, total sudah ada 800.000 ayam yang dimusnahkan.

Baca juga: OIE Prediksi Peningkatan Kasus Flu Burung di Eropa dan Amerika Serikat


Sebenarnya iklim tropis seperti negara kita aman karena virus ini akan mati ketika terkena sinar matahari langsung. Namun, kondisinya sedang pancaroba alias pergantian musim. Matahari tak menyentuh kandang kita langsung. Maka hinggaplah flu burung ke kandang kita dan menjangkiti unggas kita.


Waspadalah

Waspada Pergantian Musim

Kematian puyuh mendadak sudah mulai mewabah. Dari Cirebon, Cianjur, Palembang, Tangerang, Bogor sudah ditemukan beberapa kasus. Tentunya diawali dengan kematian ayam di peternakan sekitar. Untuk para peternak puyuh. Mohon waspadalah. Perkuat biosecuritas. Sedang pergantian musim. Sehingga bakteri dan virus banyak berkembang biak. Dan karena matahari yang tidak langsung tembus ke kandang, dikarenakan hujan atau mendung. Maka bakteri dan virus tersebut masuk ke kandang.


Jaga kebersihan kandang, semprot disinfektan sesering mungkin, jaga kebersihan peralatan kandang, pisahkan puyuh yang sakit, ketika cuaca mendukung jemur puyuh atau kandang yang terindikasi kena penyakit. Entah itu ND, AI, maupun IB






Senin, 19 Desember 2016

Virus, Bakteri dan Penyakit Pada Puyuh



Virus, Bakteri dan Penyakit Pada Puyuh
Seperti unggas lainnya, puyuh juga amat rentan terhadap penyakit. Untuk itu pencegahan lebih diutamakan dibandingkan menyembuhkan. Apalagi jika terkena virus mematikan yang dapat dengan sekejap membunuh ribuan puyuh di kandang kita tanpa tersisa satu pun. Berikut ini beberapa jenis penyakit puyuh dan pencegahannya :

1.1.1        1. Radang usus (Quail enteritis)

Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berak yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang terinfeksi.

1.1.2        2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, puyuh yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan puyuh yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

1.1.3        3. Berak putih/kapur (Pullorum)


Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

1.1.4        4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam, menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan tetra chlorine capsule diberikan melalui mulut; noxal, trisula zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

1.1.5        5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: timbul keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfeksi.

1.1.6        6. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.

1.1.7        7. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.

1.1.8        8. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.


1.1.9        9. Snot/Coryza
Snot/coryza adalah penyakit yang menyerang mata. Puyuh yang terserang matanya menjadi bengkak berlendir dan berwarna merah. Penyakit ini adalah penyakit utama puyuh yang dengan cepat menular. Karena sulit diobati, sebaiknya dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin CRD/Coryza aktif atau in aktif. Jika beberapa puyuh kedapatan terjangkit penyakit tersebut, sebaiknya segera dibuang, walaupun sebernarnya masih bisa diobati dengan suntikan intensif tetapi mahal.

Selasa, 26 April 2016

Manajemen Resiko Usaha Budidaya Puyuh (2)



BAB II
PEMBAHASAN

Berikut ini adalah resiko usaha yang mungkin terjadi dalam usaha budidaya puyuh disertai dengan antisipasinya.
2.1  Ketersediaan & Harga Pakan (Starter, Grower, Layer)
Budidaya Puyuh sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang baik dan kuantitas pakan yang mencukupi. Apabila ketersediaan pakan ini kurang apalagi kosong maka usaha budidaya puyuh tidak lagi menarik dan tidak lagi prospektif. Peternak puyuh akan memiliki kebergantungan yang tinggi terhadap pakan. Saat ini pabrik pakan puyuh yang terpercaya dan paling banyak digunakan di daerah Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten ialah PT. Shinta Prima FeedMill dengan merk pakan SP-2 dan SP-22nya dan  PT Global dengan PY-3 nya. Namun bagaimana jika pabrik ini berhenti produksi. Atau harganya melambung tinggi sehingga tidak menutup biaya produksi? Untuk itu dengan kemampuan yang ada, peternak termasuk saya harus mulai memikirkan memproduksi pakan sendiri. Dimulai dengan bermitra dengan peternak ayam petelur yang sudah memiliki suplier bahan baku pakan dan infrastruktur penggilingan pakan, kami mencoba membuat pakan alternatif sendiri dengan racikan try & error namun semakin lama hasilnya semakin menggembirakan. Jumlah produktivitas telur puyuh pun tidak jauh berbeda dengan menggunakan pakan merk terkenal.
Saat ini kami juga bekerjasama dengan suplier pakan tradisional (bukan pabrikan) untuk meracik pakan puyuh berkualitas racikan sendiri. Kedepannya sedikit demi sedikit kami harus berinvestasi untuk membili infrastruktur penggilingan pakan dan menguasai suplier bahan baku pakan. Namun, dilihat lagi dari sisi efisiensi, efektifitas dan sisi ekonomisnya.



2.2   Menurunnya Produktivitas Telur (Waktu dan Durasi Produksi)
Usaha budidaya puyuh, khususnya puyuh petelur disebut untung (mendapatkan laba) jika pendapatan dari penjualan telur lebih besar dari biaya produksi (dengan harga pakan sebagai variabel dominannya). Untuk itu produktivitas telur harus bagus. Tidak boleh produktivitas rendah. Sebagian peternak menyembelih atau mengafkir puyuh mereka walaupun masih muda jika produktivitas puyuhnya rendah (< 60%). Hal ini menyiasati keuntungan yang semakin menipis. Idealnya puyuh memiliki produktivitas maksimal di usia 4-5 bulan dengan tingkat produktivitas mencapai 95%. Dan semakin berkurang hingga afkir di usia 18 bulan. Namun, beberapa peternak mengafkir puyuhnya di usia 12-13 bulan. Untuk menjaga produktivitas puyuh ini perlu manajemen pakan dan manajemen kandang yang benar. Asupan gizi dan vitamin yang cukup, puyuh pun tidak boleh dikawinkan alias khusus petelur. Beberapa peternak mengatakan vaksinasi berpengaruh terhadap durasi produktivitas puyuh. Dimana jika menggunakan vaksin maka masa produktivitas puyuh hanya efektif selama 12 bulan bahkan kurang dari itu jika produktivitas puyuh diporsir menggunakan stimulant. Beberapa peternak mulai mencoba herbal. Penulis sendiri memiliki resep probiotik khusus. Dengan bahan baku sebagai berikut.
BAHAN :

CARA PEMBUATAN :
1. Kunir 10 kg
2. Temulawak 4 kg
3. Daun sirih 3 kg
4. Brotowali 3 kg
5. Daun mindi 2 kg
6. Daun enceng gondok 2 kg
7. Daun kacang tanah 2 kg
8. Azolla 2 kg
9. Daun kedelei 2 kg
10. Buah pisang 2kg
11. Semangka 2 kg
12. Melon 2 kg
13. Nanas 2 kg
14. Tape 1 kg
15. Nangka 2 kg
16. Daun Teresede 2 kg
17. Rumput laut segar 2 kg
18. Rumput Sargasum 2 kg
19. Bunga kenanga 0,5 kg
20. Akar tanaman kacang tanah 2kg
21. Akar kacang kedelei 2 kg
22. Akar Enceng gondok 2 kg
23. Umbi ketela rambat warna merah 2 kg
24. Susu sapi segar 3 liter
25. Yakult 20 botol
26. Rumen sapi 1 kg
27. Madu 0,5 liter
28. Getah Papain 0,5 kg
29. Ikan segar 5 kg
30. Ragi tape 5 bungkus
31. New Probiotik Stater ( NPS ) 5 liter
32. Air kelapa 300 liter
33. Air segar 600 liter
34. Gula jawa 7 -10 kg
35. Molasses 5 liter


1. Kunir, temulawak peras dengan 75 liter air
2. Brotowali dan daun sirih masak dengan 75 liter air
3. Semua daun daunan lembutkan/blender beri air 50 liter + gula jawa 0,5 kg peram 2 minggu
4. Semua buah buahan blender beri air 50 liter + gula jawa 0,5 kg
5. Semua bunga bungaan lembutkan beri air 10 liter + gula jawa 0,2 kg
6. Semua rumput rumputan lembutkan beri air 10 liter + guka 0,2 kg
7. Semua akar akaran lembutkan beri air 15 liter + gula 0,3 kg
8. Umbi lembutkan beri air 5 liter + gula 0,1 kg
9. Rumen beri air 2 liter gula 0,2 kg
10. Susu segar+yakult campur peram 2 minggu
11. Ikan segar di kukus/di tim 45 menit di hitung dari air mendidih lalu lembutkan beri air 20 liter +gula 1 kg + ragi tape 1 bungkus
12. Semua keterangan di atas di buat dan di peram pada tempat yang terpisah tidak boleh di campur, lama peram semua sama 2 minggu.

LANGKAH KEDUA :
1. Masukan sari air kunir, temulawak,daun sirih dan brotowali pada digester
2. Semua bahan yang di peram dip eras di saring masukan digester
3. Lalu masukan ragi, NPS, air kelapa, sisa air segar, gula dan molasses fermentasi selama 21 hari, tiap 3 hari sekali di aduk aduk sehari 3 kali, tunggu hingga jadi.


2.3   Ketersediaan Bibit
Salah satu faktor penting lainnya dalam usaha budidaya puyuh ialah faktor ketersediaan bibit. Bibit yang baik selain ia memiliki kualitas produksi yang bagus, juga sudah auto colour sexing atau dapat dibedakan antara jantan dan betinanya sejak ia lahir atau DOQ (Day Old Quail). Kita tidak boleh hanya bergantung dengan bibit dari perusahaan ataupub bibit dari peternak lain. Untuk itu kita harus bisa memproduksi sendiri bibit puyuh berkualitas ini. Bisa dibayangkan puyuh kita sudah afkir dan tidak berproduksi dan kita tidak punya bibit untuk regenerasi, sementara produsen bibit di tempat lain mahal atau stocknya kura maka usaha puyuh kita akan mengalami goncangan yang dahsyat.
Untuk puyuh yang kami kembangkan ialah puyuh jepang (coturnix japonica) yg biasa di ternakkan di Indonesia, warna bulunya terpaut dengan gen kelamin (sex linked genes). Untuk mendapatkan puyuh unggul dan sudah dapat menghasilkan auto colour sexing maka dalam persilangan puyuh tidak boleh terjadi perkawinan sedarah dan harus tepat persilangannya seperti dibawah ini:



 Sumber : Pak Slamet Wuryadi (Slamet Quail Farm)

Jadi warna bulu hitam itu tipe wildtype (dominan) dan warna coklat itu tipe resesif, dengan persilangan Parent Stock antara puyuh jantan warna coklat dan puyuh betina warna hitam, maka nantinya gen warna coklat nya "jatuh" pada kromosom W. Bibit yang dipilih dalam setiap persilangan ialah bibit yang paling produktif. Usahakan bibit betinanya yang kecil-kecil, bukan yang besar. Namun, untuk pejantan pilih yang besar badannya. Hal ini dikarenakan puyuh yang kecil mengkonsumsi pakan yang lebih sedikit. Kemudian untuk menjamin perkawinan tidak sedarah saat grand parent stock maka pilihlah pasangan bibit dari luar peternakan kita. Agar puyuh tersebut unggul dan terhindar dari kemunculan gen resesif yang jelek.
Mari kita lihat punnet square penurunan sifat nya..
ZZ adalah kromosom jantan
ZW adalah kromosom betina
H adalah alel gen warna bulu hitam (Dominan)
c adlh alel gen warna bulu coklat (Resesif)
Sumber : Bapak Puyuh Jepang (FB)
Dari tabel diatas, kita lihat ada dua kotak ZcW dan dua kotak ZHZc. itu artinya kita mendapatkan 50% keturunan anak betina berwarna coklat dan 50% anakan jantan berwarna hitam tapi menyimpan juga warna coklat di dalam gen nya (tertutupi oleh warna hitam, krn warna hitam lebih dominan)

2.4   Perubahan Cuaca & Iklim
Tidak dapat dipungkiri, puyuh juga rentan terhadap perubahan cuaca dan iklim. Untuk itu rumah kandang dipersiapkan agar dapat menyesuaikan dengan segala kondisi dan cuaca. Saat hujan, puyuh tidak kedinginan. Dan ketika panas, puyuh tidak kepanasan. Hal ini akan mempengaruhi kerentanan dan daya tahan puyuh serta produktivitas telur yang dihasilkan. Kandang yang baik harus memiliki pencahayaan yang cukup, dapat meredam suara saat hujan, tidak terlalu lembab, bebas dari hama.

2.5   Virus, Bakteri dan Penyakit Pada Puyuh
Seperti unggas lainnya, puyuh juga amat rentan terhadap penyakit. Untuk itu pencegahan lebih diutamakan dibandingkan menyembuhkan. Apalagi jika terkena virus mematikan yang dapat dengan sekejap membunuh ribuan puyuh di kandang kita tanpa tersisa satu pun. Berikut ini beberapa jenis penyakit puyuh dan pencegahannya :

2.5.1        Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berak yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang terinfeksi.

2.5.2        Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, puyuh yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan puyuh yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

2.5.3        Berak putih/kapur (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

2.5.4        Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam, menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan tetra chlorine capsule diberikan melalui mulut; noxal, trisula zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

2.5.5        Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: timbul keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfeksi.

2.5.6        Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.

2.5.7        Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.

2.5.8        Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.


2.5.9        Snot/Coryza
Snot/coryza adalah penyakit yang menyerang mata. Puyuh yang terserang matanya menjadi bengkak berlendir dan berwarna merah. Penyakit ini adalah penyakit utama puyuh yang dengan cepat menular. Karena sulit diobati, sebaiknya dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin CRD/Coryza aktif atau in aktif. Jika beberapa puyuh kedapatan terjangkit penyakit tersebut, sebaiknya segera dibuang, walaupun sebernarnya masih bisa diobati dengan suntikan intensif tetapi mahal.

2.6  Biosekuriti Sebagai Pencegahan Segala Jenis Penyakit
Biosekuriti adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit kedalam lingkungan peternakan. Tindakan yang biasa dilakukan antara lain:
2.6.1        Sanitasi kandang
Agar tak terjadi bom gas amonia, feses puyuh harus sering dikeluarkan dari kandang, minimal 2 hari sekali. Kadar amonia yang tinggi menyebabkan puyuh mudah terkena penyakit saluran pernapasan dan radang pada mata. selain itu kandang yang kotor mudah mengundang berbagai penyakit. Lantai kandangpun harus diusahakan kering, tidak lembab dan terjaga kebersihanya.

2.6.2        Desinfeksi
Penyemprotan kandang dengan caira desinfektan/anti kuman dilakukan secara rutin sekali sebulan. Sangkar juga disemprot seminggu 1/2 kali. Terlebih kagi jika ditemukan ad puyuh yang terkena penyakit atau disekitar terjadi wabah penyakit. Orang yang masuk lokasi kandang harus disemprot juga dan kakinya dicelup ke dalam bak kecil yang telah diberi desinfektan agar tak membawa penyakit kedalam kandang. Jika memakai sandal/sepatu, maka telapak alas kaki itu harus dicelup.


2.6.3        Sanitasi peralatan
Semua peralatan harus dijaga kebersihanya. Ember tempat membawa pakan/minum harus dicuci dengan sabun setiap selesai diapakai agar tidak berjamur. Tempat pakan dan minumpun harus dibersihkan setiap hari.

2.6.4        Sistem penyimpanan pakan
Pakan tidak boleh disimpan ditempat yang lembab karena akan membuatnya berjamur hingga tengik. Pakan yang tengik membuat puyuh turun nafsu makannya, bahkan bisa keracunan. Pakan harus dihindarkan dari tikus.

2.6.5        Hindarkan kontak dengan Unggas lain
Tidak boleh ada hewan apalagi unggas yang masuk kekandang puyuh karena bisa membawa penyakit

2.7  Dampak Terhadap Masyarakat
Apabila manajemen kandang kita tidak bagus, maka akan banyak dampak negatif yang muncul seperti bau kandang (amoniak). Hal ini dapat juga berefek pada persepsi negatif  yang ada di masyarakat seperti flu burung, wabah penyakit yang menular, dsb yang dapat membuat usaha puyuh kita tidak dapat berlanjut. Untuk itu manajemen sanitasi yang baik dapat membuat bau ini diminimalisir. Pastikan kotoran puyuh selalu dibersihkan setiap hari dan dikeluarkan dari kandang minimal 1 bulan sekali. Kotoran puyuh ini dapat juga bernilai ekonomis karena kandungan proteinnya yang tinggi. Berguna untuk pupuk dan pakan ikan.
Kami menerapkan program kemitraan inti plasma, dan memberikan ilmu budidaya puyuh ini secara Cuma-Cuma kepada masyarakat sekitar dan untuk umum. Dampak Sosial dari bisnis ini justru diharapkan dapat terjadi Multiplyer Effect dan Trickle Down Effect dari program ini. Dimana tingkat pengangguran berkurang, tingkat kemiskinan berkurang dan berefek pula pada berkurangnya tingkat kriminalitas dan aktivitas kemaksiatan di sekitar lokasi bisnis kami. Pendapatan masyarakat meningkat minimal 20% di tahun pertama dan harapannya semua penerima manfaat atau peternak binaan dari program ini tidak ada yang berada di bawah garis kemiskinan ($2/hari) dalam 12 bulan program ini bergulir atau 12 bulan setelah penerima manfaat mendapatkan pelatihan, pembinaan dan pendampingan dari program ini. Dan di kemudian hari rantai kemiskinan keluarganya terputus dari rantai kemiskinan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh orang-orang disekitar para peternak binaan.

2.8  Pembatalan pesanan
Hati-hati apabila kita mendapatkan pesanan apalagi dengan skala yang cukup besar. Pernah ada produsen yang pernah mengalami pembatalan pesanan yang cukup besar. Padahal biaya produksi sudah dikeluarkan. Untuk itu kami akan lebih detail dalam memilih konsumen. Mempelajari spek dan kontraknya. Jika tidak ada hitam diatas putih maka kita buatkan. Selain itu quality control dari produk kita harus senantiasa dijaga. Mencoba dan meriset sendiri produk yang dihasilkan dan mengembangkannya hingga dapat melakukan penetrasi pasar dengan aneka variasi produk lainnya dari puyuh ini. Dan jangan pernah bergantung pada 1 konsumen besar, apalagi jika ia adalah tengkulak (bakul). Kuasai pasar dari hulu hingga hilir.   

2.9  Siap berhadapan dengan Industri Besar & Pesaing Jawa
Telur puyuh dari jawa (timur dan tengah) dan dari perusahaan besar yang ada di Jogja memang menjadi momok tersendiri bagi peternak lokal (Jawa Barat dan Banten). Ketika harga disini Rp 280/butir mereka bisa menjual dengan harga yang sangat murah s.d Rp180/butir (Desember 2013). Tentu saja ini membuat persaingan tidak sehat dan telur lokal tersingkir. Para peternak lokal akhirnya tidak jual ke pasar tradisional melainkan langsung ke end-user seperti pedagang bubur, warung-warung dan konsumen rumah tangga. Namun, saat ini harga sudah stabil bahkan melambung tinggi sampai diatas Rp 300,00/butir dikarenakan harga pakan yang tinggi, dampak dari dilarangnya import jagung.
Keunggulan produk kami ialah produk puyuh dari hulu s.d hilir (aneka ragam produk dari puyuh baru menetas hingga bertelur). Dan bisnis kami tidak sekedar bisnis, tetapi juga pemberdayaan masyarakat di pedesaan serta masyarakat umum. Siapapun boleh belajar dan budidaya puyuh. Sesuai slogan kami, “Puyuh Untuk Semua”. Kami melakukan kegiatan training budidaya puyuh secara cuma – cuma, tanpa kewajiban apapun. Hal ini dimaksudkan agar para peternak memahami dan mengerti betul tentang tata cara budidaya puyuh, dari manajemen kandang, manajemen pakan, karakteristiknya, dsb.
Konsep ini akan di scale up ke desa-desa lain disekitarnya. Dengan konsep one village one product. Untuk beberapa daerah lain yang di scale up dengan konsep ini, kami akan coba membangun leadership dari peternak binaan (lokal) dari daerah tersebut. Mereka akan dibina untuk menjadi leader dan social entrepreneurs. Sehingga kita harapkan akan ada exit program dan sepenuhnya dikelola oleh masyarakat sekitar dengan dipimpin oleh peternak diantara mereka yang sudah dikader lebih intens. Kami akan mengembangkan pola gapokter (Gabungan Kelompok Ternak) à pokter (Kelompok Ternak).
2.10          Tidak mencapai target penjualan
Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan kerja cerdas, cermat dan keras. Untuk itu planning yang baik, strategi marketing yang tepat diiringi dengan kerja keras sangat diperlukan dalam memenuhi target penjualan. Target penjualan diperlukan untuk menilai dan memacu kinerja usaha. Barang harus lekas terjual, karena komoditi ini merupakan komoditi yang tidak tahan lama, terlalu riskan untuk disimpan terlalu lama di gudang. Oleh karena itu, diusahakan segera terjual  
2.11          Mitra (suplier & konsumen) yang tidak jujur
Untuk hal ini dibutuhkan kecermatan dalam menseleksi agen dan distributor lapangan, disertai dengan MOU yang jelas (hitam diatas putih) dan akad perjanjian yang jelas dan saling menguntungkan. Pencatatan administrasi pun akan diperketat. Transaksi diharapkan bisa full cash & delivery tanpa ada yang membeli dengan akad kredit.
2.12          Modal yang Kurang
Sementara ini modal yang berputar dalam usaha budidaya puyuh kami murni berasal dari kantong pribadi tanpa ada investor lur.  Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan membuka investor dari luar.  mengandalkan investor yang ada. Prioritas pertama kami adalah pendanaan dengan akad pinjaman lunak dari Modal Ventura IA-ITB, dimana saya merupakan alumninya serta dana grantee dari kontes atau kompetisi bisnis plan. Namun jika hal ini mengalami kebuntuan kami akan mencari prioritas lain, baik pengajuan permodalan ke alumni-alumni atau pengusaha secara personal atau prioritas terakhir menggunakan jasa perbankan. Itupun jika kami membutuhkan permodalan tambahan. Kami saat ini fokus pada pembesaran usaha dengan swadaya atau sumber daya yang ada.
2.13          Fluktuasi Harga Jual
Harga dari berbagai produk budidaya puyuh rata-rata bersifat Cost-Driven atau bergantung dari fluktuasi harga bahan bakunya (HPP). Harga khususnya telur puyuh amatlah fluktuatif. Jika salah-salah mengambil kebijakan bisa saja yang awalnya untung menjadi buntung akibat perubahan harga ini. Untuk itu kita harus bisa menguasai permainan harga pasar. Salah satunya dengan tidak mengikuti arus pasar atau dengan membuat pasar baru yang tidak tergarap pasar lain. Contohnya dengan tidak menjual produk ke pasar induk melainkan langsung ke warung-warung. Bisa juga dengan membuat nilai tambah dari produk kita dengan merubah dari barang mentah (telur, daging) menjadi barang setengah jadi (telur rebus, daging puyuh ungkep) atau bahkan menjadi barang jadi (sate telor puyuh, puyuh bakar/goreng). Berikut List produk kami, beserta harga jual, HPP dan marginnya per 4 Februari 2016 :
No.
Produk
Harga Jual
HPP
Margin
1.
Pelatihan Budidaya Puyuh
Gratis
Tenaga & ilmu
Gratis (0)
2.
Pendampingan Usaha Puyuh
Gratis
Tenaga, ilmu, transport
Gratis (0)
3.
Telur
Eceran : Rp 320/butir
Grosir : Rp 300/butir
Rp 280/butir
Eceran: Rp 40
Grosir : Rp 20
4.
Telur Tetas
Rp 1.000/butir
Rp 350/butir
Rp650/butir
5.
Telur matang
Rp 400/butir
Rp 350/butir
Rp50/butir
6.
Telur asin
Rp 600/butir
Rp 450/butir
Rp150/butir
7.
Telur embrio (gagal tetas)
Rp 500/butir
Rp 350/butir
Rp150/butir
8.
Daging Puyuh
Rp 6.500,00
Rp 4.500,00
Rp2.000,-
9.
Puyuh Ungkep
Rp 10.000,00
Rp 6.000,00
Rp4.000,-
10.
Bibit Usia 30 Hari
Rp 10.000,00
Rp 8.500,00
Rp1.500,-
11.
Bibit Usia 2 Bulan
Rp 20.000,00
Rp 15.000,00
Rp5.000,-
12.
DOQ
Rp 2.500,00
Rp 1.500,00
Rp 1.000,
13.
Kandang
Rp 750.000,00
Rp 700.000,00
Rp50.000,-
14.
Inkubator (Mesin Penetas Telur Semi otomatis) kap.600
Rp 1.750.000,00
Rp1.400.000,00
Rp350.000,-
15.
Pakan per sak
Rp 300.000,-
Rp275.000,00
Rp25.000,-
16.
Kotoran
Gratis (boleh infak)
Gratis
Gratis
17.
CSR
Optional
Optional
Optional




2.14          Miss Management dan Masalah Ketenagakerjaan
Miss Management dapat terjadi apabila SDM pengelola usaha kita bermasalah. Baik itu masalah ilmu, kelalaian, maupun fraud (penyalahgunaan) yang disebabkan oleh etika dan sifat buruk SSM tersebut. SDM merupakan aset perusahaan. Untuk itu SDM perlu dijaga dengan baik, dikembangkan (improve/up-grade) kemampuannya, serta selektif saat melakukan proses rekrutmen. Program penjagaan SDM ialah dengan memberikan upah atau gaji yang layak bagi mereka, membuat mereka nyaman dan fokus saat bekerja serta tidak memikirkan masalah lainnya. Saya berencana memberikan 50% penghasilan bersih untuk dibagikan kepada para karyawan setiap akhir pembukuan berdasarkan prestasi masing-masing.  
Dalam hal rekruitmen, setiap calon karyawan harus diseleksi secara ketat. Mereka harus diseleksi langsung oleh owner (kami) langsung, kami juga harus tahu latar belakangnya secara personal maupun keluarganya. Akan lebih baik calon karyawan merupakan orang yang direkomendasikan karyawan lain yang sudah kita percaya. Untuk lebih amannya, kita harus tahu persis tempat tinggal dan keluarganya.
Dalam hal improving karyawan, maka harus diprogramkan agar SDM kita memiliki peningkatan kapasitas baik secara formal, informal maupun non formal. Bagi yang belum tamat SLTA maka kita berikan program paket A, B dan C dengan tanpa mengganggu kinerja mereka di tempat kerjanya. Sedangkan bagi yang sudah tamat SLTA diberikan beasiswa kuliah bagi yang berprestasi dan bisa dibina untuk memegang tugas-tugas administratif dan manajerial. Peningkatan kapasitas informal juga bisa dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan sambil mengcoaching sisi-sisi kekurangan SDM tersebut  atau bahkan dengan metode learning by doing, yaitu melatih mereka dengan memberikan tugas khusus. Sedangkan sesekali SDM juga bisa diikutkan dalam pelatihan, seminar, workshop yang ada.


  
2.15          Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak terhadap lingkungan paling tidak terletak pada tiga hal, yaitu pra produksi, saat produksi dan pasca panen (produksi).  Pada prinsipnya, pengelolaan peternakan puyuh kami akan menggunakan sistem manajemen zero waste. Sehingga limbah yang dikeluarkan sekecil mungkin, dan aman bagi lingkungan, bahkan bisa jadi tidak menghasilkan limbah sama sekali.
2.15.1    Pra produksi
Pra produksi akan banyak bahan baku yang masuk area peternakan, seperti :
-          Bahan baku pakan : bekatul, biji kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kapuk, bungkil kedelai, bungkil kedele, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit, caco3, cantel/sorgum, cgm, corn gluten feed (cgf), corn gluten meal (cgm), cpo, dedak halus, dedak padi, dl-meth, dl-methionine, gaplek, garam, jagung, kapur, konsentrat petelur dara, konsentrat petelur stater, l-lysine, meat bone meal (mbm), menir, minyak ikan, molases, nacl, pollard, premix, premix boiler, premix layer, sorgum, tepung ampas  tempe, tepung ampas tahu, tepung bekicot, tepung cacing, tepung ikan, tepung limbah udang, tepung rumput, tepung singkong.
-          Bahan baku kandang: papan, kayu reng, kawat ram, paku reng & paku tripleks, bambu, karung, tripleks, dsb
-          Bahan baku olahan puyuh: jeruk nipis, batang serai, daun salam, daun jeruk, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, kemiri, ketumbar, garam
Untuk itu seminimal mungkin bahan baku ini tidak berdampak pada lingkungan baik pencemaran udara, air dan tanah. Disediakan tempat penyimpanan khusus dan bahan baku ini dibeli saat betul-betul akan berproduksi sesuai kebutuhan.
2.15.2    Saat Produksi
Saat produk tentunya akan ada limbah kotoran puyuh. Limbah ini akan kami berikan kepada petani sekitar agar berguna bagi ladang dan perkebunannnya. Bisa juga diberikan kepada pembudidaya ikan, khususnya ikan lele untuk pakan.
2.15.3    Pasca Panen (Produksi)
Pasca panen paling tidak akan ada limbah hasil penetasan puyuh, bangkai puyuh yang mati, telur yang tidak sempurna, telur tetas yang gagal menetas, dsb. Untuk limbah yang bisa diproduktifkan seperti telur tetas yang gagal menetas bisa dijual lagi ke pemancingan lele galatama, bangkai puyuh bisa diolah lagi untuk pakan ikan dengan terlebih dahulu dibakar atau direbus, cangkah telur bisa dijadikan sumber bahan baku pakan puyuh. Sedangkan sampah atau limbah bisa dibuang di TPS setempat.